RM - 2.2
RANCANGAN MENGAJAR ( RM )
PENDIDIKAN/PELATIHAN
/ PENATARAN : KMD |
|
ALAT BANTU |
|
|
PAPAN TULIS |
POKOK BAHASAN :
KEPRAMUKAAN |
|
OVERHEAD PROJECTOR |
|
|
MOVIE PROJECTOR |
WAKTU : 2X 45 MENIT |
|
SLIDE PROJECTOR |
TANGGAL : |
|
FLIP CHART |
SASARAN : Peserta mampu menjelaskan apa,
mengapa, bagaimana kepramukaan dan
melaksanakannya dalam kegiatan |
|
LAIN - LAIN : |
MENIT |
GARIS BESAR POKOK BAHASAN |
METODE |
10' |
Pendahuluan : Gerakan Pramuka, Kepramukaan, Pramuka |
tanya jawab |
20 ' 5' 5' 5' 40' 10' |
Inti 1.
Pengertian kepramukaan dan - unsur - unsur yang terdapat didalamnya 2. Fungsi
dan sifat kepramukaan 3. Tiga
pilar dalam kepramukaan 4. Lima
unsur terpadu dalam kepramukaan 5. Menyusun kegiatan kepramukan Kesimpulan : Kepramukaan merupakan kegiatan yang
menarik, menyenangkan dan menantang |
analisis ceramah curah gagasan ceramah tugas kelompok |
REFERENSI :
AD/ART Gerakan Pramuka dan Back to Basic - Kak Mutahar |
||
CATATAN
: |
PELATIH (...........................) |
LP - 2.2
LEMBAR
PENUGASAN KELOMPOK
PELATIHAN / PENATARAN : KMD
POKOK
BAHASAN : KEPRAMUKAAN 1. SASARAN : Peserta mampu menyusun kegiatan kepramukaan
yang menarik, meyenangkan dan menantang bagi
peserta didik ( S/G/T/D ) dan mendemostrasikan 3. WAKTU
DISKUSI : 20 ' 4.
WAKTU LAPORAN :
5' |
5. ISI
PENUGASAN : Setelah Kakak memahami tentang
seluk beluk kepramukaan di antaranya : µ Kepramukaan merupakan
kegiatan yang menarik, meyenangkan dan menantang bagi peserta didik. µ Kepramukaan harus selalu
modern, memiliki asas manfaat dan asas ketaatan pada kode kehormatan. Selanjutnya
marilah kita susun dalam kelompok
contoh kegiatan kepramukaan yang akan kita demostrasikan di depan kelas. Selamat Bekerja !
PELATIH |
BAHAN SERAHAN
BS
- 2.2
KEPRAMUKAAN
(EDISI REVISI)
I. PENDAHULUAN
Selama ini penggunaan istilah Gerakan Pramuka, Kepramukaan
dan Pramuka, nampak masih digunakan secara
tumpang tindih, sehingga terkesan mengaburan pengertian sebenarnya.
- Gerakan Pramuka, adalah
nama organisasi pendidikan luar sekolah
yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan.
- Kepramukaan, adalah nama
kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
- Pramuka, adalah anggota
Gerakan Pramuka yang teridiri dari
anggota muda peserta didik (Siaga, Penggalang, Penegak), anggota dewasa
muda (Pandega) dan anggota dewasa yakni: Pembina Pramuka, Pembantu Pembina
Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan
SAKA, Andalan, Anggota MABI).
Anggota Siaga usia 7 – 10 tahun,
Anggota Siaga yang tergabung dalam kesatuan yang
berjumlah 5 sampai dengan 10 anggota Siaga disebut satu Barung.
Gabungan kesatuan 2 sampai
dengan 4 Barung menjadi satu Perindukan.
Kecakapan Pramuka Siaga
diperoleh melewati pengujian Syarat
Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Siaga Mula; (2) Siaga Bantu; (3) Siaga Tata.
Anggota Penggalang usia 11 – 15 tahun,
Anggota Penggalang yang tergabung dalam satu
kesatuan yang berjumlah 5 sampai dengan 10 anggota Penggalang menjadi satu kesatuan disebut satu Regu.
Kumpulan 2 sampai dengan 4
Regu menjadi satu disebut satu Pasukan.
Kecakapan Pramuka Penggalang
diperoleh melewati pengujian Syarat
Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Penggalang Ramu; (2) Penggalang Rakit; (3) Penggalang Terap.
Anggota Penegak usia 16 – 20 tahun,
Anggota Penegak yang tergabung dalam satu kesatuan
yang berjumlah 5 sampai dengan 10 anggota Penegak menjadi satu kesatuan disebut satu Sangga.
Kumpulan 2 sampai dengan 4
Sangga menjadi satu disebut satu Ambalan.
Kecakapan Pramuka Penggalang
diperoleh melewati pengujian Syarat
Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Penegak Tamu; (2) Anggota Penegak; (3) Penegak Bantara; (4) Penegak
Laksana.
Anggota Pandega usia 21 – 25 tahun,
Anggota Pandega yang tergabung dalam satu kelompok
kerja dengan jumlah yang tidak dibatasi disebut satu Reka.
Kumpulan 2 sampai dengan 4 Reka
atau lebih menjadi satu disebut satu Racana.
Kecakapan Pramuka Pandega
diperoleh melewati pengujian Syarat
Kecakapan Umum (SKU), dengan jenjang kenaikan sebagai berikut: (1) Pandega Tamu; (2) Anggota Pandega; (3) Pandega – atau sering mereka menyebutnya
dengan Pandegatama.
Anggota Pembina usia 26 tahun ke atas
Pembina Pramuka adalah orang dewasa usia 26
tahun ke atas yang dengan sukarela membaktikan dirinya untuk mendidik anggota
muda dan anggota dewasa muda Pramuka, untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
Pembina Pramuka diwajibkan mengikuti Kursus Pembina Pramuka, yang memiliki dua
jenjang pendidikan yakni: Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD),
dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Lanjutan (KML). Setelah selesai mengikuti apabila Pembina tersebut aktif paling
sedikit 6 bulan, maka Kwartir Cabang akan memberikan pita dan selendang mahir,
sebagai tanda kesanggupan untuk membina sepanjang hidupnya.
Pelatih Pembina Pramuka, adalah “Pembina Pramuka” yang memenuhi
persyaratan melatih (telah mengikuti Kursus Pelatih) dan memiliki pengabdian
tambahan karena memiliki keahlian untuk melatih Pembina Pramuka. Untuk menjadi
Pelatih Pembina Pramuka ada dua jenjang pendidikan yakni: Kursus Pelatih
Pembina Pramuka Tingkat Dasar, dan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat
Lanjutan.
Andalan Gerakan Pramuka, adalah orang
yang dapat diandalkan oleh Gerakan Pramuka, karena (1) memiliki kesanggupan
untuk memajukan Gerakan Pramuka/ tidak mencari hidup dalam Gerakan Pramuka. (2)
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi tentang kepramukaan dan
Gerakan Pramuka atau memiliki akses untuk bisa menjamin kelangsungan hidup
Gerakan Pramuka. (3) Perilakunya mencerminkan seorang Pramuka, dan dapat
diteladani.
Anggota Majelis Pembimbing, adalah orang yang ditunjuk oleh organisasi
Gerakan Pramuka karena diyakini dapat memajukan Gerakan Pramuka.
II. MATERI POKOK
1. Kepramukaan sebagaimana yang
dikatakan oleh Baden Powell: “Scouting, as I have said above, is not a science
to be solemnly studied, nor it is not a collection of doctrines and texts. No.
It is jolly game game in the out of doors, where boy-men and boys can go
adventuring together as older and younger brother, picking up health and
happines, handcraft and helpfulness.
2. Kepramukaan ialah proses
pendidikan di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip
dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan
watak, ahklak dan budi pekerti luhur.
3. Kegiatan kepramukaan
merupakan kegiatan yang menggunakan out door activity / kegiatan di alam
terbuka dengan harapan kegiatan kepramukaan akan mempunyai dua nilai, yaitu :
a. Nilai formal, atau
nilai pendidikannya yaitu
pembentukan watak ( character building ).
b. Nilai materiil, yaitu nilai
kegunaan praktisnya.
4. Kepramukaan berfungsi, bagi :
a. Peserta didik, sebagai
permainan (game) yang menarik menyenangkan dan menantang.
b. Pembina Pramuka/Anggota
Pramuka dewasa, sebagai pengabdian
(karya bakti).
c. Masyarakat, sebagai alat
pembinaan dan pengembangan generasi muda.
5. Kepramukaan merupakan
pelengkap pendidikan sekolah dan pendidikan dalam keluarga, mengisi kebutuhan
peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua lingkungan pendidikan,
kepramukaan mengembangkan pengetahuan
minat serta bakat yang dimiliki peserta didik.
6. Kepramukaan sebagai proses
pendidikan sepanjang hayat menggunakan tata cara rekreatif dan edukatif dalam
mencapai sasaran dan tujuannya. Kegiatan harus dirasakan oleh peserta didik
sebagai suatu yang menyenangkan, menarik, menantang dan tidak menjemukan,
sehingga diharapkan pada peserta didik akan berkembang kemantapan mental,
fisik, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, rasa sosial, spiritual dan
emosionalnya.
7. Sifat kepramukaan :
µ Nasional : Penyelenggaraan
kepramukaan untuk kepentingan
nasional/bangsa.
µ Internasional : dalam kepramukaan dikembangkan rasa
bersaudara dengan sesama Pramuka di dunia, dengan sasaran akhir terciptanya
perdamaian dunia.
µ Universal : semua Organisasi Pramuka di dunia
menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang merupakan
ciri khasnya.
8. Kepramukaan dalam kegiatan
haruslah memperhatikan 3 pilar kepramukaan ialah :
a. modern :
selalu mengikuti perkembangan
b. asas manfaat : kegiatan yang memperhatikan manfaatnya bagi
peserta didik.
c. asas taat pada kode
kehormatan, sehingga akan dapat mengembangkan watak/karekternya.
9. Dalam kegiatan kepramukaan
selalu terjalin 5 (lima) unsur terpadu,
ialah :
a.
Prinsip Dasar Kepramukaan
b.
Metode Kepramukaan
c.
Kode Kehormatan Pramuka
d.
Motto Gerakan Pramuka
e.
Kiasan Dasar Kepramukaan
III. PENUTUP
Untuk menyusun kegiatan
kepramukaan para Pembina Pramuka hendaknya mamahami dengan sungguh-sungguh apa
dan bagaimana kepramukaan itu dan memahami pula apa yang diinginkan para
peserta didik sehingga akan terjadi proses pendidikan yang menarik dan menyenangkan
bagi peserta didik.
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN
PRAMUKA (Kepres RI No. 34 Th
1999, dan Kep Ka. Kwarnas No.107 Tahun
1999), Kwarnas. Jakarta, 1999.
2. Mutahar, HS. BACK TO
BASIC. Kwarnas. Jakarta.
3. De Porter, Bobby - &
Mike Hemacki. QUANTUM LEARNING
4. Goleman, Daniel.
KECERDASAN EMOSI UNTUK MENCAPAI PUNCAK PRESTASI. Gramedia = Pustaka Utama.
Jakarta, 1999.
5. SCOUTING AN EDUCATIONAL
SYSTEM. WSB. Geneva.
6. PENDIDIKAN NILAI GERAKAN
PRAMUKA. Kwarnas. Jakarta, 1999.
Komentar
Posting Komentar